Banjir yang melanda kawasan dua wilayah, Bangil dan Beji sudah surut, kemarin (8/1). Tapi, warga masih ketir-ketir. Warga pun minta agar dilakukan normalisasi sungai Kedunglarangan, hingga muara sungai. Khususnya warga Bangil Utata.
Upaya normalisasi sendiri sebenarnya pernah dilakukan pada 2003. Sayangnya, usaha itu tidak maksimal. Dua kapal dragger yang didatangkan malah mogok di tengah jalan. Hasilnya, normalisasi pun nihil. “Kalau tidak normalisasi, ya nasib kami terus begini,” tegas Samsul, warga Kalianyar.
Berita Radar Bromo sebelumnya, banjir sempat menerpa beberapa wilayah di Bangil. Mulai Bangil Utara seperti, Kalianyar, Latek, Kradenan Manaruwi. Bahkan, Kauman yang berada di dataran tinggi juga digenangi air bah.
Rata-rata ketinggian air mencapai 50 centimeter. Namun, jika sampai di Bandaran Kalianyar, ketinggian air bisa mencapai 80 centimeter. Begitu juga dengan yang dirasakan warga Pasinan, Beji. Kamis sore (7/1), puluhan rumah di Pasinan juga terendam akibat hujan deras.
Keinginan agar dilakukan normalisasi sunga juga diungkapkan Lurah Kalianyar, Ahmad Dawam. Sayangnya dia mengaku tidak tahu apakah normalisasi sungai Kedunglarangan, hingga muara sungai dianggarkan dalam APBD 2010.
Seharusnya menurutnya, pemkab menganggarkan normalisasi itu. “Seharusnya dianggarkan. Karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak,” tegas Dawam.
Dawam menyadari, jika normalisasi sungai akan begitu besar menyedot anggaran. Tapi, ini bisa dilakukan dengan cara sharing APBD dengan Sidoarjo dan Provinsi Jatim.
Daerah sekitar sungai yang dilintasi air ini memang berada di dua wilayah. Yakni, wilayah Kabupaten Pasuruan dan Sidoarjo. “Dan jika berada di daerah perbatasan wilayah, biasanya yang punya peran adalah Provinsi Jatim,” tegasnya.
Sungai sumber saluran air di Bangil berada di Kedunglarangan. Sementara, Sidoarjo berada di daerah Telocor, Jabon. Dua wilayah ini belum sepenuhnya disentuh normalisasi. Sehingga, sungainya dangkal.
Akibatnya, debit air banjir begitu mudah untuk menghampiri pemukiman warga. “Coba kalau dikeruk mulai sungai Kedunglarangan, sampai muara sungai. Mungkin banjir bisa diminimilisir,” terangnya.
Pihaknya berharap dalam waktu dekat ada pembicaraan lebih teknis antara Pemkab Pasuruan, Sidoarjo dengan Pemprov Jatim. Sharing pendanaan yang difasilitasi tingkat satu akan memudahkan proyek besar yang namanya normalisasi sungai. (jawapos.com)
http://andra.bangil.info
Minggu, 10 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar