Banjir susulan kembali melanda Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Empat Desa di Kecamatan Bangil terendam banjir. Tiga Desa Kalirejo, Kalianyar, Satak, dan Manaruwi Kecamatan bangil, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. "Tadi malam cukup tinggi," kata Masduki warga Kalianyar, Kamis (14/1).
Banjir susulan ini terjadi akibat sungai Kedung Larangan yang meluap akibat hujan deras mengguyur kawasan hulu sungai yang membelah Kabupaten Pesuruan ini. Hujan deras mengguyur kawasan Pandaan, Prigen dan Sukorejo selama empat jam lebih sejak Rabu (13/1) malam kemarin. Aliran sungai Kedung Larangan tak mampu menampung derasnya aliran dari daerah hulu.
Warga kembali mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Mereka memilih menempati balai desa dan musallah setempat. Para pengungsi sebagian besar anak-anak dan perempuan ini sebagian mengungsi di rumah saudara yang aman dari terjangan banjir. Mereka akan kembali ke rumah masing-masing jika banjir yang menggenangi rumahnya kembali surut.
Sekretaris Palang Merah Indonesia Cabang Kabupaten Pasuruan, Sutrisno mengatakan tim diturunkan ke lokasi banjir. Mereka bertugas mendata jumlah korban, kerugian serta bantuan yang dibutuhkan. Sementara, pagi ini PMI mengirimkan nasi bungkus bagi korban banjir.
"Aktifitas lumpuh, kami sediakan nasi bungkus untuk mencukupi kebutuhan makan korban," katanya. PMI Kabupaten Pasuruan mendirikan Dapur Umum yang melayani sekitar 2.000 jiwa. Sedangkan bantuan bahan makanan, air bersih, dan pakaian layak akan disampaikan berikutnya setelah korban terdata secara benar.
Sejak lima hari lalu, banjir bandang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Mengakibatkan sekitar 6.000 rumah tenggelam, 1.000 hektare sawah dan tambak rusak. Sebanyak 10 rumah rusak dan dua rata dengan tanah. Empat korban tewas dan satu hilang, kerugian diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.
http://www.tempointeraktif.com
Rabu, 13 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar