Pasuruan - Ambrolnya 189 titik tanggul di tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan, menyebabkan luapan air sungai masih menggenangi rumah-rumah warga.
Akibatnya, hingga sore ini banyak warga terutama dari kawasan Bangil, Beji dan Rejoso meninggalkan rumah untuk mencari tempat yang aman di rumah kerabatnya. Apalagi warga mengaku 3 hari pasca banjir bantuan dari pemerintah setempat seperti air bersih dan obat-obatan tidak merata.
"Kami terpaksa membeli air minum kemasan. Sedangkan untuk mandi kami membeli di pedagang keliling, itupun dengan harga naik 100 persen. Kata orang-orang sebenarnya banyak bantuan yang masih menumpuk di posko-posko bantuan," keluh Mustain (40) warga desa Kalirejo Kecamatan Bangil yang rumahnya masih digenangi air semata
kaki, Rabu (13/1/2010).
Warga berharap pemerintah Kabupaten Pasuruan segera membangun kembali tanggul yang ambrol dan mendistribusikan bantuan baik minuman, makanan maupun obat-obatan secara merata. Apalagi hari ketiga pasca banjir banyak sekali warga yang terserang penyakit gatal-gatal dan pilek.
Sementara Kepala Infokom Kabupaten Pasuruan M Suharto mengatakan belum meratanya bantuan kepada warga korban banjir disebabkan sarana dan prasarananya yang kurang.
"Selain itu, luasnya areal yang direndam banjir menyebabkan kami kesulitan menyalurkan bantuan. Tapi kami akan berusaha maksimal membantu korban banjir ini," terang M Suharto kepada wartawan. (fat/fat)
Edy Ryanto - detikSurabaya
Rabu, 13 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar