Setelah libur panjang, Selasa (27/1) kemarin adalah hari pertama para siswa di Kalianyar dan Tambakan, Bangil, masuk sekolah. Namun, mereka tidak langsung mengikuti pelajaran. Melainkan melakukan kerja bakti membersihkan sisa-sisa banjir yang menerjang sekolahnya.
Seperti diberitakan, saat malam Minggu dan Senin (25-26/1) lalu, wilayah Bangil utara diterjang banjir bandang. Banjir itu merendam ribuan rumah warga di enam desa dan kelurahan. Selain rumah, banjir juga menggenangi sarana ibadah, tempat pendidikan dan ratusan hektare sawah serta tambak.
Sarana pendidikan yang cukup parah terkena banjir adalah SDN Tambakan. SD yang terletak paling utara di wilayah Bangil ini selama dua hari lalu direndam air setinggi 1 meter. "Kalau dihitung, banjir dalam bulan ini saja sudah tujuh kali. Banjir besar maupun kecil," ujar Nikmah Hayati, Kepala SDN Tambakan, kemarin.
Karena banjir sudah surut, kemarin para guru meminta anak didiknya untuk kerja bakti. Ada yang mengangkat meja kursi, membersihkan tegel sekolah dari lumpur dan ada yang menyapu lantai. "Pagi kami bersih-bersih. Tapi, setelah selesai, kami tetap bisa belajar. Gurunya juga ada semua kok," ujar Muslimin, salah siswa kelas VI di SDN Tambakan.
Yang membuat para guru dan siswa sedih, saat melihat persiapan belajar di kelas VI. Sebanyak 30 siswa saat ini sedang mempersiapkan materi untuk unas. Guru kelas VI, Hanafi harus bolak-balik mengubah tambahan jam mengajarnya, karena ruang kelasnya digenangi banjir.
"Kalau tidak bisa kami jadwalkan siang, kami akan les pada malam hari. Bahkan, kadang-kadang hari Minggu yang seharusnya untuk keluarga, juga kami korbankan untuk les para siswa," cetus Hanafi.
Bersih-bersih pascabanjir juga dilakukan siswa SDN Kalianyar 1. Kemarin, ratusan siswa membersihkan lingkungan sekolah mereka. Ada yang membersihkan lantai, kaca, bangku dan bunga yang dipasang di halaman sekolah. "Ayo, nak sampahnya ditaruh di tempatnya," ujar Ismail, kepala SDN Kalianyar, kemarin.
Sama dengan Nikmah, Ismail juga melaporkan kondisi sekolah pascabanjir ini. "Memang tidak ada yang rusak. Tapi, kami kalau bisa meminta agar kantor sekolah bisa ditinggikan seperti ruang kelas siswa. Kemarin saat banjir, kantor ini tergenang," cetusnya.
http://www.pasuruan.info
Minggu, 10 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar